Senin, 18 Oktober 2021

 Suka nonton drama Korea? Atau suka masakan Korea?  Pasti sudah tidak asing dengan makanan yang satu ini. Kali ini saya memasak bersama gadis sulung saya yang berusia 12 tahun mencoba memasak keu beras khas Negeri Ginseng. Hasilnya kue beras tetap lembut meskipun sudah dingin. Begitu masak, Langsung dihabiskan olehnya.


TTeokbokki / Topokki / Kue Beras

(Tanpa Gochujang)


Bahan Garaetteok (Kue Beras) :

-90 Gram / 6 sdm tepung beras ketan

-45 Gram /3 sdm tepung tapioka

-Garam secukupnya

-Air mendidih secukupnya


Bahan saus :

-1 Sdm tepung beras ketan

-1 Buah tomat segar potong jadi 4

-3 Buah cabai merah keriting

-1 Sachet bawang putih bubuk

-1Sdm gula pasir

-1 Sdm gula aren (bisa diganti dengan gula merah biasa)

-1/4 Sdt merica bubuk

-1 Sdt minyak goreng

- Air secukupnya

-Garam secukupnya

-Kaldu bubuk secukupnya


Bahan tambahan :

-Biji wijen sangrai

-Daun seledri potong halus


Cara memasak :

  1. Campur tepung beras ketan, tepung tapioka dan garam dalam 1 wadah. Tuang air sedikit demi sedikit sambi menguleninya hingga adonan kalis.

  2. Bagi adonan menjadi lima bagian. Bentuk adonan di atas silicon mate. Rebus di air mendidih yang telah diberi sedikit minyak. Aduk pelan agar kue beras tidak menempel pada bagian bawah panci. Setelah matang angkat dan tiriskan.

  3. Blender tomat dan cabe sampai halus. Tumis tomat dan cabe halus. Beri sedikit air. Tuang bawang putih bubuk, merica bubuk, gula pasir, gul a aren, garam dan kaldu. Cairkan tepung ketan dengan 2 sendok makan. Tuang ke dalam saus.

  4. Setelah mendidih dan kental, masukkan kue beras sambil diaduk perlahan. 

  5. Setelah matang, angkat dan tuang di mangkuk saji. Taburi dengan potongan seledri dan biji wijen.

  6. Sajikan hangat agar lebih sedap. 

Kue beras ini sangat lembut, meskipun dalam kondisi dingin.




Sabtu, 16 Oktober 2021

Crispy Crepes


 Semalem praktek bikin crepes berdasarkan sebuah resep. Hasilnya krispi lebih ke keras. Adonan juga teveeeel. Hehe... Pagi ini, sisa adonan yang semalam kutinggalkan di kulkas, kupermak sedikit. Dengan menambahkan air dan margarin. Hasilnya tipis, mudah dilipat dan cepat matang. 

Nah ini dia resepnya :

Bahan:

1 butir telur utuh

100 gr gula pasir

150 ml air

120 gr tepung beras

60 gr tepung maizena

30 gr tepung terigu protein sedang

20 gr susu bubuk

1/2 sdt vanilla bubuk

1/4 sdt garam

1 sdm margarin lelehkan


Filling: meses, keju parut / sesuai selera



Cara membuat:

1. Masukkan semua bahan ke dalam wadah, kemudian aduk hingga tercampur rata dan halus sekitar 1 menit. Saya males ribet, jadi saya mixer sebentar.

2. Panaskan teflon dan gunakan api kecil saja. Tuang adonan secukupnya (kalo bisa setipis mungkin). Biarkan hingga pinggiran crepes kecoklatan dan mengering lalu beri meses + keju parut secukupnya. Lipat crepesnya dgn menggunakan bantuan sutil dan angkat. Lakukan hingga adonan crepesnya habis ya. 

Crispy crepes siap dinikmati. Tekstur crepes ini krispi pinggirnya, tapi lembut bagian pojoknya. 

Jumat, 24 September 2021

Roti Tawar Sobek

Sudah lama sekali saya tidak menulis di blog ini. Sok sibuk alasan utamanya.  Kali ini saya akan mulai dengan menulis resep roti yang hampir setiap hari saya buat atas permintaan anak saya. Entah mengapa, anak saya tidak pernah bosan.

Sulung saya gemar menikmatinya dengan secangkir minuman favoritnya tanpa olesan selai sedikitpun. Sedang si Bungsu menikmati roti sobek ini dengan selai margarin yang juga jadi favorit saya. Roti ini lembut meski sudah berganti hari. Mudah, dan tidak capek sama sekali. Yuk, kita simak resepnya!




Bahan-bahan :

250 gram terigu protein tinggi (saya pakai cakra)

¼ sdt bread improover

3/4 sdm ragi instan 

2sdm gula pasir (sering saya skip)

150ml susu UHT cair (bisa diganti air putih)

1sdm butter

¼ sdt garam (kadang saya tidak pakai)

1 butir kuning telur


Olesan : 

2 sdm susu cair

Biji wijen secukupnya (boleh diskip)

1 sdm butter/margarin


Cara membuat :

  1. Campur semua bahan kering kecuali garam. Aduk rata dan buat cekungan di tengah. 

  2. Masukkan kuning telur di cekungan tersebut. Tuang air sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan sendok atau spatula. 

  3. Masukkan margarin dan aduk perlahan. Terakhir masukkan garam. Untuk hasil lebih kalis dan tidak capek, mixer adonan dengan pengaduk kering hingga kalis.

  4. Istirahatkan adonan selama 20 menit. 

  5. Kempiskan adonan dan bagi menjadi  12 bagian. Terkadang saya bagi sampai 14 bagian. Tergantung dari loyang yang saya gunakan. 

  6. Bentuk bulatan di setiap bagian tadi dengan cara menarik adonan ke satu titik hingga membentuk bola. Gunakan silicon mat yang diolesi sedikit butter di atasnya sebagai alas untuk membentuk adonan.

  7. Pipihkan adonan, lipat sekali hingga membentuk setengah lingkaran. Panjangkan sama rata, dan tata di loyang yang telah diolesi butter. Lakukan hingga semua adonan bulat tertata di loyang.

  8. Istirahatkan selama 45 menit. 

  9. Oles atas roti dengan susu cair, beri taburan wijen di atasnya jika suka.




  10. Panggang roti di suhu 180® selama 30 menit dengan api atas bawah. 

  11. Setelah matang, olesi bagian atas roti dengan sedikit margarin. Dan roti sobek tawar siap dinikmati bersama selai favorit keluarga.





Kamis, 05 November 2020

Lupa Syukur Jadi Insecure


 Oleh : Herlina Susilorini

Menyambung silaturahim dengan teman lama di masa internet dan media sosial seperti sekarang, memang menyenangkan. Kita bisa bercerita kembali bagaimana serunya masa sekolah dan kuliah dengan mereka tanpa harus menggelar reuni tatap muka. Cukup membuka aneka platform media sosial yang tersedia, dan sebentar kemudian obrolan pun tersaji dengan meriahnya. Begitu asyiknya bercerita, sampai kadang-kadang kita lupa bahwa waktu telah menjelang malam. Kita juga bisa tahu bagaimana kabar perkembangan teman lama hanya dengan berselancar di dunia maya. Ada yang sukses dengan jabatannya, ada yang sukses dengan bisnisnya, dan mungkin ada juga yang sangat bahagia kaena mempunyai banyak anak dengan kehidupan yang mapan. 

Kemajuan teknologi ini bagai pisau bermata dua. Selain sangat memudahkan manusia bertukar kabar dan perkembangan, media sosial juga ternyata membuat kita tidak nyaman dengan kehidupan kita sendiri. Pemicunya adalah karena kita melihat perkembangan terbaru dari teman-teman lama tersebut. Kita menjadi kecewa, frustasi, dan merasa tidak berguna karena melihat mereka dalam pencapaian prestasi akademik, finansial,  maupun bidang lainnya, jauh berada di atas kita.

Kita merasa rendah diri ketika melihat teman kita memasang fotonya sedang berada di tempat wisata yang keren (apalagi di luar negeri), mengikuti acara-acara penting bersama orang ternama,  menyelesaikan program pasca sarjananya atau sekedar memperlihatkan kemewahan kehidupan pribadinya. Pencapaian kita seakan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan mereka. Padahal kita bersekolah di tempat yang sama, usia yang sama, bahkan ada yang lahir dan besar dari daerah yang sama. 

Pada akhirnya muncul perasaan tidak berguna. Kita malu dengan apa yang ada. Semua diukur dengan segala sesuatu yang tampak mewah dalam pandangan kita. Semua diukur dengan harta dan kesuksesan dalam pandangan dunia semata. Kita hanya fokus pada apa yang belum kita punya. Kita merasa malu bertemu dengan teman dan bahkan saudara, karena merasa belum mencapai apa-apa. Kita membandingkan dan terus membandingkan dengan yang jauh di atas kita. Kita lupa melihat ke bawah. Kita lupa bahwa kehidupan yang kita miliki sekarang, bisa jadi kehidupan yang sangat diinginkan orang lain. 

Perasaan ini akan dirasa bertambah parah ketika kita sebagai wanita penyandang status sarjana, tetapi pada akhirnya harus memilih hanya sebagai ibu rumah tangga. Sementara teman-teman kita, berkarier dengan suksesnya. Di saat orang membanggakan prestasinya, kita  merasa semakin tidak percaya diri tatkala ditanya tentang kegiatan kita. 

 “Cuma ibu rumah tangga,” demikianlah jawaban kita. Bukannya dengan bangga kita menyampaikan keadaan kita, yang terjadi justru  kita memandang rendah diri kita. Hal ini semakin diperparah dengan pandangan kebanyakan manusia bahwa segala sesuatu dihargai berdasarkan tampilan dan status sosial semata. Terlalu banyak kata seharusnya yang sebenarnya tidak semestinya ada. 

“Sarjana kok nganggur di rumah.” 

Pandangan seperti ini membuat kita merasa rendah diri dan tak berguna meskipun hal ituadalah pilihan kita karena pertimbangan yang tentu berbeda. Menjadi ibu rumah tangga, membuat kita disibukkan pada aktivitas yang sebagian besar berkaitan dengan sumur, dapur, dan kasur. Daster menjadi pakaian dinas sehari-hari. Kegiatan mengurus rumah, anak dan suami terkadang membuat kita lupa mengurus diri sendiri. Yang dia pikirkan adalah suami, anak dan tentu saja urusan beberes rumah. Maka tak jarang mereka juga menjadi sasaran empuk perasaan insecure karena dinilai tidak sukses.  

Kehidupan yang begitu begitu saja, aktivitas yang itu itu saja, tanpa adanya gebrakan prestasi yang bisa dibanggakan, akan membuat kita semakin tidak percaya diri. Kita terlalu fokus pada pencapaian prestasi mereka, dan lupa pada nikmat yang kita punya. Akhirnya kita akan merasa selalu kurang dan akhirnya menjadi insecure.

Insecure adalah kondisi mental yang menggambarkan perasaan tidak aman yang membuat seseorang merasa gelisah, takut, malu, hingga tidak percaya diri. Mereka yang merasa insecure, menganggap diri kurang berharga, merasa belum punya dan belum mencapai apa-apa, mengalami takut berlebih, enggan menerima tantangan dan selalu membandingkan diri dengan orang lain. Dia hanya melihat kelebihan orang lain dan selalu diri sendiri hanyalah tumpukan kekurangan. 

Setiap manusia diciptakan Allah dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Seseorang menjadi insecure karena kurangnya rasa bersyukur. Padahal nikmat yang diberikan Allah kepada hambaNya begitu banyak. Tidak ada seorang pun di antara kita yang mampu menghitungnya. Mulai dari nikmat sehat, rasa aman, kasih sayang, pendidikan, persaudaraan, pernikahan, serta nikmat iman dan Islam. 

Seringkali, kita kurang menyadari apa yang telah kita miliki. Kita hanya fokus melihat apa yang telah dimiliki orang lain. Kita terus melihat bahwa seseorang bisa kaya dan sukses atas usaha keras dan keberuntungannya, sehingga kita merasa rendah diri. 

“Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudia mereka mengingkarinya.” (QS, An Nahl : 83)

Sering kita ucapkan saat ditimpa kesulitan, “Untung ada kamu, coba kalau tidak ... entah apa jadinya.” Padahal, semua itu terjadi karena campur tangan dari Allah, sekaligus sebagai ujian bagi hidupnya. Allah menjadikan sebab datangnya seseorang untuk terwujudnya pertolongan. 

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya).” (QS. An Nahl : 53) 

Mereka yang hidupnya terlihat sempurna sekalipun, pasti mempunyai celah kekurangan yang tidak kita ketahui. Manusia diuji dengan hal yang berbeda, agar kita selalu bersyukur dan bersabar atas nikmat yang kita terima. Bayangkan jika semua manusia diciptakan sama, tidak bisa kita bayangkan apa yang terjadi selanjutnya. Jika semua menjadi pemimpin, lantas siapa yang akan dipimpin? Jika semua menjadi guru, lalu siapa yang akan menjadi muridnya? Jika semua menjadi sopir, siapa yang akan jadi penumpangnya? Dan jika semua menjadi penjual, lantas siapakah yang akan menjadi pembelinya?

Hidup ini sudah diatur seimbang dan sedemikian rupa. Setiap manusia mempunyai sisi positif dan negatifnya sendiri-sendiri. Semua orang berbeda, baik fisik maupun karakternya. Perbedaan ini diciptakan agar kita saling melengkapi satu sama lain. Bukan sibuk mencari kesempurnaan dengan terus membandingkan. Bukankah pelangi itu indah karena adanya keberagaman? Demikian pula manusia.

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadaNya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (QS. Ibrahim : 34)

Allah juga telah memperingatkan kita untuk selalu bersyukur dan melarang menjadi kufur atas nikmat yang telah diberikan :

“Dan ingatlah kepadaKu, Aku juga akan ingat kalian. Dan bersyukurlah kepadaKu, janganlah kalian kufur.” (QS. Al-Baqarah : 152)

Allah menjamin akan menambahkan kenikmatan pada kita yang pandai bersyukur dan akan memberikan balasan yang menyakitkan bagi mereka kufur.. Sebagaimana dalam firmanNya :

“ Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatku), maka sesungguhnya adzabKu sangat pedih. “ (QS. Ibrahim : 7)

Demikianlah Allah menjelaskan dalam Al Quran. Sudah sepantasnyalah kita bersyukur. 

 Terlalu sibuk memikirkan pencapaian orang lain membuat kita lupa diri. Kita lupa mnsyukuri setiap nikmat yang diberikan. Kita lupa bahwa segala sesuatunya milik Allah semata. 

Kita tentu tidak mau diberi kekayaan, tetapi  Allah memberi penyakit yang tak berkesudahan. Untuk apa pangkat dan jabatan, jika pada akhirnya kita menanggalkan iman. Setiap udara yang kita rasakan adalah kenikmatan. Setiap detak jantung merupakan tanda adanya kehidupan. Kenikmatan itu bukan hanya terletak pada jabatan dan kekayaan. Kenikmatan itu bisa dirasakan bila kita bisa menerima kenyataan dan merasa nyaman.

Segala sesuatu hanyalah titipan Allah yang bisa diambil sewaktu-waktu.  Dengan bersyukur, kita akan menjadi ikhlas dan sabar akan ketetapanNya. Yakin, akan ada waktunya Allah memberi kenikmatan yang lain yang lebih baik, karena Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk hambaNya. Orang yang memiliki rasa syukur, akan selalu mengambil pelajaran atas semua peristiwa yang terjadi. Dia percaya bahwa semua terjadi karena takdir dari Allah, meskipun yang terjadi adalah sebuah musibah. Dia percaya, di balik kesulitan yang dialami, Allah akan berikan pelajaran kebaikan di dalamnya. Dan dia yakin itu yang terbaik baginya yang diberikan Allah. 

Hanya ada bahagia yang dirasa dan sedih seperlunya. Dia akan lebih percaya diri, tidak mudah mendengki atau sakit hati. Dia akan berfokus kelebihannya dan memperbaiki kekurangannya. Mencintai diri sendiri, membuat kita mampu berpikir positif. Kelemahan akan menjadi pelecut dan tantangan untuk bangkit menjadi lebih baik. Sebagaimana yang Allah berfirman :

“ ...boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” QS. Al-Baqarah:216)

Marilah kita memperbanyak istighfar dan senantiasa bersyukur atas setiap kesempatan yang Allah berikan. Tidak perlu menghitung dan membandingkan apa yang kurang pada diri kita dan orang lain. Tidak perlu menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi. Hari ini kita masih hidup dan bernafas, tubuh kita sehat, bicara kita lancar dan telinga pun masih bisa mendengar.Kita masih bisa tersenyum dan merasakan nikmatnya makanan yang dihidangkan.

Allah telah memperingatkan kita berulang-ulang dalam  firmanNya :

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.” (QS Ar-Rahman:13,14, 21,23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42,  45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77)

Memandang ke atas terlalu lelah. Melihat ke bawah membuatmu lengah. Tak perlu kita terus menoleh ke belakang. Fokus saja pada apa yang harus kau perbaiki di masa depan. Yang di belakang jadikan sebagai pelajaran. Yang di depan jadikan sebuah tantangan. Tak perlu kita menghitung apa yang kurang. Fokus pada apa yang telah kita dapatkan. Bukan untuk bersikap sombong, tetapi agar jiwamu bisa tertolong. Jiwa yang bebas dari rasa rendah diri yang membuatmu tak percaya diri. Kita bebas bahagia dengan apa yang kita punya. Tak perlu memandang indahnya rumput tetangga yang akan membuat kita lupa. Kehidupan yang kita nikmati sekarang, bisa jadi adalah kehidupan yang diimpikan orang. Allah menciptakan kita dengan sungguh luar biasa. Tidak ada yang sempurna, tetapi kita bisa bahagia. Bahagia dengan yang ada. Bahagia dan bersyukur atas apa yang kita punya. 


Pringsewu, 5 November 2020


Sumber :

Aidah Afitri. Hukum Kufur Nikmat Dalam Islam yang Harus Diketahui. dalamislam.com (diakses 2018)


Ndaru, Tri, Utomo. Mewaspadai Kufur Nikmat. muslim.or.id (diakses 8 Agustus 2014)


Rahmawati, Eni. Self Love : Dengan Syukur, Ubah Insecure Menjadi Secure. Arbaswedan.id (diakses 21 April 2020)


Setiani, Laras. Ubah Insecure Jadi Bersyukur. ruangmuslimah.co


Sumber gambar : Pinterest


Kamis, 07 Februari 2019

Siomay Ayam

Dah lama banget gak nge blog.  Dah beberapa hari pengen siomay tapi gak kesampaian.  Tetiba kemaren pengen bikin siomay ayam,  karena kebetulan nemu ayam di kulkas.  Keinget lah sama resep siomay ayam Fah Umi Yasmin di sebuah grup masak terkenal.  Beliau yang sekarang tinggal di Arab ini memang terkenal dengan resepnya yang ajib.  Dan sudah saya ikuti.  Dari mulai nastar sampai kue lumpur lapindo. Siomay ayam resep beliau ini lembut dan tetap lembut meski dingin.  Nagih banget deh.... Yuk.. .langsung aja!

Siomay ayam


Bahan-bahan :

Kentang rebus
Telor rebus
Kubis / cabbage rebus
Pare, potong, rendam diair garam

Bahan Adonan :

Resep by    : Fah Umi Yasmin
Recook by : Koki Jowo (me....hehe)

- 250 gram ayam, tanpa tulang, kulit / lemak, yang ditimbang cuma dagingnya ya
- 80 gram tepung sagu / kanji
- 300gram labu siem parut
- kulit pangsit, dipasar / supermarket juga telah tersedia. (aku skip, karena mesti ke supermarket.... Hihi. )
- 1 sdt Minyak wijen (aku gak pake😄)
- 1 butir telur
- 3 siung bawang putih.
- 1/4 - 1/2 sdt merica bubuk.
- 1/ 4 sdt kaldu bubuk instant
- 1/3 - 1 sdt garam.
- 1/4 sdt gula pasir
- 50 ml air
- 1 buah wortel, serut
- Daun bawang iris

Bumbu untuk kacang asli enak

By : Fah Umi Yasmin
- 3 genggam kacang tanah
- 2 sdm selai kacang (aku gak pake juga)
- 3 butir kemiri
- 3 siung bawang putih iris
- 3 siung bawang merah iris
- 2 buah cabe merah / sesuai selera kalau mau pedas
- 3/4 sdt garam.
- 2 sdt munjung gula pasir
- Air secukupnya
-  1/4 - 1/2 buah Jeruk nipis
- 2 sdm Kecap manis
- 1 sachet kecil saos sambal
- 1/4 sdt kaldu bubuk instant
- 2 sdt Gula merah
-  3 lembar Daun jeruk
-  Minyak goreng + Minyak wijen untuk menumis

Cara membuat :

- Blender ayam, bawang putih & telor & air

Campurkan ayam giling, labu siem parut,  minyak wijen, gula, garam, merica & kaldu bubuk menjadi satu. Masukkan tepung kanji lalu aduk sampai rata pakai sendok kayu / sendok makan.

- Lalu letakkan kulit pangsit, pare / tahu goreng, beri adonan tadi, kukus sampai matang. Kira kira 30 menit
Aku bikin,  wortelnya kuparut.  Ternyata cantik kan

Cara membuat bumbu kacang :

- Goreng kacang, kemiri, cabai merah, bawang putih & merah sampai matang

- Blender semua yang digoreng sampai halus dengan air

- Masak dipanci teflon / wajan semua bumbu & kacang blender, tambahkan gula pasir, gula merah, kecap manis, saos sambal, jeruk nipis, daun jeruk, selai kacang, kaldu bubuk & garam.

- Masak bumbu sampai keluar minyaknya, kalau mau tahan lama, tambahi air biar tidak terlalu kental.

Sajikan di atas piring dengan siraman bumbu kacang goreng dan juga saos sambal
Ni bumbu kurang lama dikit angkatnya,  pucet gitu.  Ini versi anak,  cabe cuma 2 biji aja yg cabe gede.  Hihi....

Note : Ingat ya yang ditimbang cuma daging ayamnya 250 gr

Rabu, 18 Juli 2018

Beda Baking Soda, Soda Kue dan Baking Powder


Serupa tapi tak sama. Begitulah kira-kira kata-kata yang pas. Ketiganya merupakan pengembang adonan kue. Nah ...tapi....baking soda itu ya soda kue...hehe......Bahan pengembang kue sendiri ada 2 yaitu yang bekerja secara biologis (seperti ragi) dan yang bekerja secara kimiawi (contohnya baking soda dan baking powder). Kali ini kita akan bahas perbedaan baking soda dan baking powder.

Baking soda = Soda Kue
Baking Powder
Kandungan
100% Natrium Bikarbonat
Natrium Bikarbonat, Sodium Asam Pirofosfat, dan bahan Pengemulsi

Kegunaan
Untuk adonan kue dengan tambahan bahan asam (telur,susu, cokelat, yogurt, mentega, margarin, madu)

Untuk adonan kue tanpa tambahan bahan asam
Hasil kue
Ada rasa pahit
Tidak ada rasa pahit

Jenis & Sifat
Sejenis saja

Setelah dicampur harus segera dikukus atau dipanggang
-single acting : harus segera dikukus/dipanggang
- double acting : tetap mengembang meski berada di ruangan dalam waktu lama




Semoga tabel di atas mempermudah pemahaman kita ya. Semoga pengetahuan ini bermanfaat.

Sumber :              danperbedaan.blogspot.com
                             m.detik.com

Senin, 09 Juli 2018

Beda Margarin dan Mentega


Serupa tapi tak sama gitu kira-kira ya. Hehe…..dulu, aku juga nggak bisa bedain margarin sama mentega. Setelah gabung sebah grup masak, barulah aku tahu bahwa margarin dan mentega itu beda. Nah….yuk sekarang kita bahas satu persatu ya .

1.       MARGARIN
Margarin dibuat dari lemak nabati, berwarna kuning cerah, lebih tahan panas sampai suhu 30 derajat. Margarine ini banyak digunakan untuk membuat kue basah, sponge cake dan bolu. Untuk menggoreng, margarin akan menghasilkan gorengan yang lebih renyah dan beraroma.  Sebaliknya, jika untuk membuat kue tanpa diimbangi dengan mentega atau maizena, kue akan menjadi keras.

 Contoh merk margarin adalah blueband, palmia, filma, dan forvita. Berarti yang banyak beredar di pasar dan warung itu margarine ya. Dan faktanya, margarin ini tinggi lemak transnya (trans  fat) yang apabila berlebihan akan meningkatkanresiko penyakit jantung koroner.

2.       MENTEGA
Mentega atau butter dibuat dari lemak hewani, tekturnya lebih lembut, berwarna kuning pucat, dan mudah leleh. Suhu 30 derajat mentega sudah mulai meleleh.  Aromanya sangat menyengat. Jika menggoreng dengan mentega, hasil gorenganya akan jadi lembek.  Makanya dalam pembuatan pembuatan kue kering tetap diimbangi dengan margarin.

Contoh merk mentega adalah orchid, anchor,  wijman, elle & vire dan golden churn. Dan faktanya, mentega ini tinggi kandungan lemak jenuhnya (saturated fat) yang apabila dikonsumsi secara berlebihan akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah yang berefek pada resiko gangguan metabolisme dan resiko penyakit kardiovaskuler.

Sekarang tahu kan kenapa meski beli margarin bermerk kue mu masih juga klethak kalo dimakan.  Selain mencampur kedua bahan itu,  sekarang sudah ada yang praktis.  Sudah ada produk instan campuran antara margarin dan mentega.
Dijamin ya, produk gambar di atas ini akan melembutkan kuemu,  gak akan klethak lagi deh. Hehe.... Ngeprul gitu katanyah. 

Nah semoga pengetahuan yang singkat ini bermanfaat ya....jadi lebih tahu, tahu lebih banyak!

Sumber :      olvista.com
                     Wikipedia
                     resepkoki.com
                     travel.kompas.com



  Suka nonton drama Korea? Atau suka masakan Korea?  Pasti sudah tidak asing dengan makanan yang satu ini. Kali ini saya memasak bersama gad...