Jumat, 04 November 2016

DINGDOT a.k.a PUDING SEDOT

Bulan kemaren saya masih bingung pas lihat jadwal market day anak saya tuk hari ini dapat jatah minuman. Kebetulan di grup masak lagi berseliweran puding sedot atau lebih dikenal pudot atau dingdot. Wah boleh juga, konsepnya layaknya jelly drink gitu. Tinggal saya pikirin konsep kemasannya. Tentu saja yang menarik anak-anak utamanya. Kebetulan onlineshop langganan saya lagi kelarisan bakulan tepung premix dingdot dan kemasannya. Tapi kalo saya mikir, jika semua pake premix tentu berat di ongkos. Akhirnya saya ambil saja yang tak bisa saya reka, dan rasanya oke.

Hari yang ditunggu pun tiba, dalam rencana saya, mau bawain 35 pcs dingdot. Tapi rupanya baru 27, dah berat banget. Ya sudah, sisanya bagi ke tetangga dan pastinya saya sisain buat anak saya yang hobi banget ma si dingdot ini. Jam 9 an, spontan sata ingin ke sekolah anak saya, pengen tahu seperti apa market day dari awal hingga akhir. Dan rupanya, sungguh di luar dugaan. Pas jam market day dimulai, saya lihat anak saya keluar gotongan membawa si dingdot, kemudian di bantu oleh kakak tingkat naruh di meja. Belum sempet dibuka si box dingdot, kerumunan luar biasa mengelilingi anak saya beserta 2 guru kelasnya. Akhirnya anak-anak diminta antri, ustadz lain saya lihat membantu menertibkan, tapi antriannya sungguh luar biasa. Dan sedihnya, dalam sekejap si dingdot habis, sementara masih banyak sekali yang antri.

Ah....saya tidak tahu mau senang atau sedih, rasanya campur aduk. Senang karena jualannya habis, sedih karena banyak anak-anak yang antri tapi harus menelan kecewa karena nggak kebagian dingdot. Tapi kalau pun semua antrian yang mengular panjang itu dapat semua dingdotnya, pasti anak-anak yang juga jualan hari itu banyak yang kecewa, karena dagangan mereka nggak habis. Bagaimana mau habis, wong teman-teman mereka lebih tertarik sama si dingdot daripada dagangan mereka. Artinya yah.....berbagi rejeki untuk pedagang cilik yang lain.

Dari di launching, dah banyak bangets yang tanya resep. Oke....meski saya juga pedagang, tapi saya yakin rejeki sudah diatur. Tinggal bagaimana kita memberikan sentuhan seni berdagangnya. Oleh karenanya, akan saya bagi resep si dingdot ini. Resep ini dari hasil ujicoba saya dari berbagai resep. Dan akhirnya saya dapat formula yang pas. Jika anda berbeda selera, anda bisa mengembangkan sendiri.







DINGDOT a.k.a puding sedot

Bahan :
1bungkus nutrijel kecil
1400 air
200ml skm (susu kental manis)
6sdm gula pasir


Cara membuat :
Campur semua bahan kecuali skm, masak hingga mendidih. Masukkan SKM. Aduk rata, tunggu hingga adonan hampir dingin. Masukkan ke dalam plastik kemasan. Masukkan ke kulkas, tapi bukan di freezer ya. Dingdot siap dinikmati. Bisa tahan di kulkas maksimal 3 hari saja ya.

Sekarang sudah ada tepung premix dingdot dengan berbagai macam rasa. Nah saya mencoba buble gum yang menjadi favorit putra putri online shop langganan saya. Tapi saya tidak menggunakan resep yang tertera, saya pakai resep sendiri.


Dari Resep premix saya bikin 100gram+1,4 ltr air+100gr skm + 4sdm  gula pasir

Bisa juga pakai resep mbak Riza Ummu Haifa:

Dari Resep premix, 250gram bisa menghasilkan 15bks Pouch isi 200ml dengan penambahan Air 2 liter + 0,5Liter Susu murni +200ml SKM +100gr gulpas

SKM bisa juga diganti dengan UHT yang lebih sehat dan tentu gulanya pun menyesuaikan selera. Dingdot warna biru saya buat dari tepung premix rasa buble gum, rasa dan baunya enak banget.

Oke selamat mencoba, semoga ilmu yang saya berikan bermanfaat ya.

  Suka nonton drama Korea? Atau suka masakan Korea?  Pasti sudah tidak asing dengan makanan yang satu ini. Kali ini saya memasak bersama gad...